DESA BLABAKAN

Welcome to Blabakan Village

Rapat Karang Taruna dengan Mahasiswa KKN UINSA

Rapat program kerja desa Blabakan

Pelatihan Kerajinan Anyaman

Asset Masyarakat.

Kegiatan Lomba 17 Agustus 2017

Kegiatan tahunan yang ada di Desa Blabakan.

Sambutan dari Kepala Desa Bpk Agus Prasetya Edi

Dalam rangka gerak jalan ibu-ibu antar RT Desa Blabakan.

Foto Desa

Foto Desa
Blabakan

Foto Desa

Foto Desa
Blabakan

Senin, 14 Agustus 2017

Peta Desa


Minggu, 13 Agustus 2017

Profil Wilayah

Blabakan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur. Luas wilayah desa yang dahulunya disebut sebagai pusat kayu Blabak ini adalah 140,46 Ha, dengan didominasi oleh lahan persawahan dibandingkan dengan pemukiman warga. 

 Letak Geografis
Desa Blabakan memiliki luas wilayah 140,46 Ha dengan rincian luas tanah sawah 94,23 Ha dan luas tanah kering 27,62 Ha. Desa ini terdiri dari 2 Dususn yakni Dusun Blabakan dan Dusun Brungu. Dua dusun tersebut masih terbagi lagi menjadi 8 Rukun Tangga (RT). Mayoritas wilayah desa Blabakan merupakan daerah persawahan dengan luas 94,23 Ha dan pemukiman warga dengan luas 23,32 Ha. Dari keterangan tersebut dapat dikatakan bahwa pada Dusun Blabakan lebih luas tempat persawahan dari pada permukiman. Persawahan tersebut didominasi oleh tanaman padi milik warga sekitar. Sedangkan tanah yang dimanfaatkan untuk fasilitas umum adalah seluas 12,11 Ha, yang terdiri dari jalan seluas 0,38 Ha, tempat pemakaman seluas 0,10 Ha, perkantoran seluas 0,41 Ha, lapangan olahraga 0,50 Ha, tanah titi sara 0,72, dan tanah bengkok 10,00 Ha.
Blabakan adalah salah satu anak desa yang induknya merupakan Kecamatan Mejayan.  Kecamatan mejayan yang tersusun atas beberapa desa ini terletak di bagian selatan Kabupaten Madiun, lalu kecamatan Mejayan memiliki desa-desa yang berada di dalam cakupan wilayahnya, salah satunya adalah Blabakan. Desa Blabakan memiliki letak batas wilayah yang beragam, yakni mulai dari sebelah utara yang berbatasan langsung dengan Klecorejo kecamatan Mejayan kabupaten Madiun, kemudian batas wilayah selatan desa adalah hutan, kemudian dari arah barat desa adalah hutan yang berkecamatan Pilang Kenceng dan dari sisi timur adalah desa Wonorejo.

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

A.    Struktur pemerintahan Desa Blabakan
Kepala Desa                                   : Agus Prasetya Edi
Sekretaris Desa                               : Samsul Hadi
Staf urusan pemerintah                     : Mariono
Staf kesejahteraan masyarakat         : Moh. Sodik
Staf urusan keuangan                       : Djono
Pembantu                                        : Suparti
Kasun Blabakan                              : Sujono         
Kasun Brungu                                 : Marsidik
B.     Struktur Organisasi Badan Permusyawaratan Desa
Ketua                                : Marmun
Sekertaris                          : Gatot Tjahja
Anggota 1                         : Sukarmin
Anggota 2                         : Herman. S
Anggiota 3                        : Dhadang H.SE
C.    Struktur Organisasi Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat Desa
Ketua                              : Rusdianto, A. Ma.Pd
Sekertaris                        : Priyo Wibowo
Bendahara                       : Jion, S.Pd
Seksi Agama                    : M. Saifudin
Seksi Keamanan dan Ketertiban: Suyitno
Seksi Kesehatan Kependudukan dan KB: Teguh Santoso
Seksi Pembangunan Fisik dan Prasarana: Sunarto
Seksi Pendidikan dan Kebudayaan: Juni SR, S.Pd
Seksi Pemberdayaan Perempuan: Julaikah S.Pd
Seksi Lingkungan Hidup: Salam

Seksi Kesejahteraan Sosial: Sudiro

Sejarah Desa

Blabakan merupakan desa tertua yang ada di Kecamatan Mejayan. Asal muasal desa yang akrab disebut bablakan ini adalah karena dahulunya merupakan desa pusat kayu blabak, banyak papan kayu atau dalam bahasa Jawa disebut Blabak yang dimanfaatkan warga setempat untuk mata pencaharian sebagai salah satu media penjualan atau pun sekedar  bahan yang dijadikan untuk membuat rumah warga. Cerita mengenai asal usul desa yang terdiri dari dua dusun ini pun beragam, tak hanya sebagai pusat kayu Blabak dahulunya, melainkan sulitnya warga desa Blabakan untuk mencari sumber air, sehingga para warga kelabakan (dalam bahasa Indonesia bisa diartikan bingung). Kemudian dari sinilah penamaan desa Blabakan disematkan karena mengambil kata kelabakan tersebut.
Di samping lahan persawahan yang bisa dibilang cukup luas, desa tersebut dahulunya sering mengalami kekeringan air. Hal tersebut memunculkan inisiatif dari warga setempat untuk melakukan galian sumber mata air di dekat pohon Brungu. Penggalian air dimanfaatkan oleh seluruh warga desa Bablakan. Selain itu, Brungu kemudian dijadikan dusun kedua dari desa blabakan, yakni sering disebut dusun Brungu